Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 09:32:59【Sehat】844 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(9324)
Sebelumnya: Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta
Selanjutnya: Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
Artikel Terkait
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- 12 SPPG yang langgar SOP siap beroperasi kembali
- BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023
- Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari
- NasDem gelar program kesehatan masyarakat demi cipngakan SDM sehat
- Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga
- Kiat merawat kompor di rumah agar awet
- Tradisi unik negara
Resep Populer
Rekomendasi

Program MBG di Banjarmasin telah menyasar 66 ribu penerima manfaat

Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel

KAI pastikan pengembalian tiket 100 persen imbas banjir di Semarang

Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan

56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar

Pelatihan penjamah Makan Bergizi Gratis di Palu